Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger Themes

Kamis, 16 Agustus 2012

KEJADIAN LUAR BIASA SEBELUM RASULULLAH LAHIR

by Mang Ali Saja  |  in Siroh Nabawi at  04.19


A. Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Kemuliaan Ayahanda Nabi Muhammad SAW
Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW orang yang dipercaya memelihara serta menjaga ka’bah dan sumur zam-zam. Saat Abdul Muthalib mengajak penduduk mekah bergotong-royong memperbaiki sumur zam-zam, banyak yang menolak dan hanya beberapa orang saja yang membantunya.
Pada waktu kesulitan itulah Abdul Muthalib bernazar jika dia dikaruniai sepuluh anak laki-laki ia akan mengorbankan satu diantaranya. Ketika Abdul Muthalib telah dikaruniai sepuluh anak laki-laki, nazar tersebut benar-benar dilaksanakannya. Untuk menentukan siapa yang akan dikorbankan, Abdul Muthalib mengundinya. Undian pun jatuh kepada Abdullah (ayah Nabi Muhammad SAW).
Atas saran kaum quraisy dan saran seorang perempuan ahli nujum dari Hijaz, undian itu harus diulang bukan dengan anak-anaknya tetapi dengan sepuluh ekor unta. Namun hasil undian itu tetap jatuh kepada Abdullah. Demikianlah undian itu diulang-ulang hingga jumlah unta menjadi seratus ekor. Setelah jumlah unta mencapai seratus, undian pun jatuh kepada seratus ekor unta. Undian itu diulag sampai 3 kali dan hasilnya jatuh kepada seratus ekor unta. Akhirnya Abdul Muthalib menyembelih seratus ekor unta, dan selamatlah Abdullah dari penyembelihan karena Allah SWT berkehendak menjaga Abdullah.
2. Hancurnya Pasukan Gajah
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut tahun Gajah karena pada tahun itu datang pasukan tentara gajah. Pasukan itu dipimpin oleh seorang raja dari negeri Yaman bernama Abrahah. Disebut tentara gajah karena Abrahah dan tentaranya datang dengan membawa pasukan gajah. Tujuannya adalah menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah.
Ketika pasukan bergajah itu telah mendekati Mekah, mereka berhenti dan membuat kemah. Kemudian Abrahah mengirim seorang utusan kepada Abdul Muthalib sebagai penjaga Ka’bah. Utusan itu menyampaikan pesan bahwa kedatangannya untuk menghancurkan Ka’bah. Namun Allah SWT menjaga dan melindungi rumah suci itu. Allah SWT mengutus segerombolan burung Ababil yang membawa batu kerikil yang sangat panas dari Sijjil (tanah yang terbakar). Burung-burung itu melempari tentara Abrahah sehingga hancur binasa. Selamatlah Ka’bah dari kehancuran karena pertolongan Allah SWT. Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Fiil ayat 1-5.
B. Peristiwa Luar Biasa pada Malam Kelahiran Nabi Muhammad SAW
1. Mimpi Abdul Muthalib dan Aminah.
Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW Abdul Muthalib melihat sebuah sinar terang keluar dari punggungnya. Cahaya itu menyinari seluruh dunia hingga terang benderang. Begitu pula Aminah (ibunda Nabi Muhammad SAW), pernah bermimpi melihat cahaya keluar dari tubuhnya dan menyinari istana Kerajaan Syam.
2. Langit indah diatas Kota Mekah.
3. Api sesembahan orang Majusi mendadak padam.
4. Istana Kisra Unusyirwan rusak.
5. Kesaksian para pendeta Nasrani.
Seorang Yahudi ahli kitab di Yatsrib melihat sebuah bintang cemerlang yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Orang Yahudi menceritakan bahwa munculnya bintang itu pertanda seorang nabi pasti telah lahir.
C. Peristiwa Luar Biasa setelah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Diantara kisah luar biasa itu antara lain :
1. Keberkahan bagi keluarga Halimah Sa’diyah.
Asal mulanya kambing Halimah Sa’diyah kurus-kurus dan air susunya kering, tiba-tiba air susunya penuh sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya.
Ketika usia 4 tahun, Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril. Dari dalam dadanya itu dikeluarkan segumpal daging yaitu hati.
Dari hatinya itu dikeluarkan segumpal darah hitam. Malaikat membuang sifat-sifat kotor dan memasukkan sifat-sifat baik ke dalam hati Nabi Muhammad SAW.
3. Meminta hujan melalui Nabi Muhammad SAW.
4. Pertemuan dengan Pendeta Bakhiro.
Ketika Muhammad berusia 12 tahun, beliau diajak oleh pamannya Abu Thalib, berdagang ke negeri Syam. Disana Nabi Muhammad bertemu dengan pendeta yang bernama Bakhiro, dia mengatakan bahwa pada pundak Nabi Muhammad ada cap kenabian, sehingga pendeta Bakhiro tadi menyarankan agar Abu Thalib segera membawa pulang ke Mekah karena khawatir ada orang yang berbuat jahat.
SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
A. Keadaan Penduduk Mekah Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sebagian besar penduduk Mekah menyembah berhala. Akhlak dan tingkah laku mereka sangat buruk, moralnya sudah rusak. Minum-minuman keras dan mabuk-mabukan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Usaha dan perekonomian mereka sudah cukup maju. Mereka suka berdagang ke luar negeri. Diantara mereka banyak yang menjadi saudagar, namun dari hasil usahanya untuk berjudi, berfoya-foya dan mabuk-mabukan.
Selain menyembah berhala mereka juga percaya kepada Tahayul, percaya kepada ramalan nasib, mereka suka mengundi nasib dengan anak panah di depan berhala Uzza dan di dekat Ka’bah.
Dalam masyarakat Arab terdapat beberapa golongan. Diantaranya adalah golongan bangsawan, yaitu golongan dari keturunan terhormat. Nabi Muhammad dilahirkan dari keluarga golongan bangsawan Quraisy yang sangat dihormati dan disegani.
B. Silsilah Keturunan Nabi Muhammad SAW.
Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Setelah menikah dengan Aminah, Abdullah pergi berdagang ke negeri Syam. Dalam perjalanan pulang Abdullah sakit hingga meninggal dan dimakamkan di Madinah. Abdullah wafat, Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad SAW. Sehingga ketika beliau lahir dalam keadaan Yatim. Ibunda Nabi Muhammad SAW bernama Aminah binti Wahab, berasal dari kota Madinah. Aminah adalah wanita terhormat dan berbudi luhur.
A. Nabi Muhammad SAW lahir.
Nabi Muhammad SAW lahirpada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah bertepatan tanggal 20 April 571 Masehi.
Aminah menceritakan pada waktu melahirkan dia merasakan di sekelilingnya ada cahaya gemerlap bagaikan bintang berjatuhan. Pada waktu itu kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib sedang berada di Ka’bah, mendengar cucunya lahir Abdul Muthalib pulang dan merasa bangga serta gembira karena cucu yang dinantikan sudah lahir. Kemudian Abdul Muthalib memberi nama Muhammad artinya “orang yang terpuji”.
B. Masa Bayi Nabi Muhammad SAW
1. Tanggapan Masyarakat Mekah terhadap Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat Mekah menyambutgembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, karena ia adalah cucu laki-laki dari Abdul Muthalib yang sangat dihormati.
2. Nabi Muhammad SAW dalam Asuhan Halimah.
Ketika Nabi Muhammad SAW masih bayi, beliau disusui oleh ibunya selama 3 hari. Kemudian disusui oleh Suwaibah selama beberapa hari. Selanjutnya disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib dari DESAH Sa’diyah selama 4 tahun. Suami Halimah Sa’diyah bernama Haris bin Abdul Muthalib Uzza yang terkenal dengan sebutan Abu Kabsyah. Keluarga Halimah sangat menyenangi Muhammad. Mereka mengasuh dan menyayangi Muhammad dengan penuh kasih sayang seperti kepada anaknya sendiri.
3. Nabi Muhammad SAW Menjadi Yatim Piatu
Setelah 4 tahun Halimah mengasuh Nabi Muhammad SAW lalu mengembalikannya kepada ibunya Aminah. Sejak itu Nabi Muhammad SAW diasuh oleh ibunya sendiri dengan dibantu oleh seorang wanita bernama Ummu Aiman.
Ketika berumur 6 tahun Nabi Muhammad SAW diajak ibunya pergi ke kota Yasrib untuk berziarah ke makam ayahnya dan mengunjungi keluarganya yang tinggal di Yasrib. Dalam perjalanan itu, ikut pula Ummu Aiman.
Dalam perjalanan pulang Aminah sakit parah hingga wafat dan dimakamkan di desa Abwa’ yaitu desa yang terletak antara Mekah dan Madinah. Dalam usia 6 tahun beliau sudah menjadi yatim piatu.
4. Nabi Muhammad SAW dalam Asuhan Abdul Muthalib.
Selesai pemakaman Aminah, Ummu Aiman membawa Nabi Muhammad SAW pulang ke Mekah ia menyerahkan kepada Abdul Muthalib, kakeknya. Namun, Allah SWT berkehendak lain. Abdul Muthalib hanya sempat mengasuh cucunya selama 2 tahun. Abdul Muthalib meninggal dalam usia 80 tahun. Setelah kakeknya wafat beliau ikut pamannya Abu Thalib.

3 komentar:

  1. MUHAMMAD SAW, ORANG TUA DAN KELAHIRANNYA


    Muhammad SAW dilahirkan dari keluarga yang bersih dan mempunyai silsilah terhormat, yang menjadi pusat segala keutamaan orang-orang Arab dan jauh dari kecendrungan-kecendrungan jahat. Mengenai dirinya, Rasulullah SAW berkata:

    “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari putra Ismail, memilih Qureisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Qureisy dan memilih diriku dari Bani Hasyim” (HR. Muslim).

    Oleh karena itu, ketika Nabi SAW ditanya tentang siapakah orang yang paling terhormat, sebelum menjawab beliau bertanya lebih dulu: “Apakah kalian bertanya kepadaku tentang silsilah orang-orang Arab yang paling terhormat?”. “Benar, ya Rasulullah”, jawab mereka. Kemudian beliau menerangkan: “Orang-orang yang terbaik di masa jahiliyah, mereka itulah yang terbaik di masa silam” (HR. Bukhori).

    Kelahiran Muhammad SAW dalam keluarga yang memiliki keutamaan merupakan salah satu sarana menuju kesuksesan yang telah disediakan oleh Allah SWT. Masyarakat Arab jahiliyah sangat fanatik kepada sukunya masing-masing sehingga mereka tidak segan-segan memusnahkan suku-suku lain demi kehormatan sukunya sendiri, atau suku lain yang menjadi sekutu mereka. Selama beberapa waktu, Islam hidup dalam naungan tradisi yang sedemikian itu sampai ia mampu berdiri sendiri. Ibarat tanaman yang tidak lagi membutuhkan penyangga setelah ia tumbuh kuat dan tegak.

    Sekalipun Muhammad SAW berasal dari keturunan mulia, beliau tidak memiliki kekayaan. Sedikit harta miliknya dan kemuliaan keturunan sajalah yang membuat beliau memiliki sifat paling mulia di antara golongan masyarakat lain. Anak-anak dari keluarga terhormat biasanya bergelimang kekayaan sehingga menjadikan mereka sombong. Bila kekayaan mereka habis, mereka masih memiliki tradisi yang akan mempertahankan kedudukan dan kehormatan mereka. Oleh karena itu, ada di antara mereka yang mengatakan dalam syairnya:

    “Dengan warisan zaman yang ada pada kami, kami pertahankan kegemilangan kami dari hal-hal yang memalukan”.

    Bahkan di antara mereka ada yang tidak merasa malu dengan kemiskinannya asalkan dapat menonjolkan asal-usul keturunannya. Namun ada pula orang-orang yang tekadnya begitu kuat dan cepat menonjol dalam masyarakatnya. Salah seorang di antaranya adalah Abdul Muthalib.

    Abdul Muthalib adalah seorang penguasa Mekah, tetapi kekuasaannya adalah terakhir dan tidak menurun kepada anak-cucunya. Karena kedudukan para pesaingnya kian menguat, kemungkinan besar tampuk kekuasaan akan berpindah ke tangan mereka. Beberapa tahun kemudian kekuasaannya jatuh ke tangan keluarga Abdusy-Syam dengan tampilnya Abu Sufyan, dan dengan sendirinya kekuasaan terlepas dari tangan Bani Hasyim.

    Abdullah adalah anak bungsu Abdul Muthalib yang begitu dikasihinya. Sang ayah menikahkannya dengan Aminah binti Wahb. Setelah itu ia dibiarkan mencari penghidupan sendiri. Masih dalam keadaan pengantin baru, ia meninggalkan keluarganya untuk merantau mencari rizki. Di suatu musim panas ia pergi ke Syam untuk tidak kembali selamanya. Kafilah yang menyertainya ke Syam, tak lama kemudian pulang ke Mekah membawa berita tentang keadaannya yang sedang sakit, setelah itu menyusul lagi berita tentang wafatnya.

    Aminah, sebagai isteri, tentu sangat menantikan kedatangan suaminya yang masih muda dan gagah untuk mengabarkan kehamilannya dan kebahagiaan mereka bila anak pertama mereka lahir. Namun suratan takdir menghapus angan bahagia itu dan akhirnya ia harus rela menjadi janda bersama anak tunggalnya.

    Kelahiran Muhammad SAW di Mekah berlangsung secara wajar. Tidak ada peristiwa yang menggegerkan atau menarik perhatian banyak orang. Para sejarahwan tidak bisa memastikan dengan tepat hari, bulan atau tahun kelahiran beliau. Namun sebagian besar sumber telah menetapkan tahunnya, yaitu pada saat Mekah diserang oleh orang-orang Habasyah, tahun 570 M, tanggal 12 Rabi’ul Awal atau 53 tahun sebelum hijrah.

    (dikutip dan diedit dari buku: Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad karya Ulama Muhammad Ghazali, Penerbit Mitra Pustaka, halaman 55-66)

    BalasHapus
  2. maaf mas brooo agamanya apa ya leluhurnya nabi muhammad......apakah mereka memahami isi taurat musa,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  3. maaf mas brooo agamanya apa ya leluhurnya nabi muhammad......apakah mereka memahami isi taurat musa,,,,,,,,,,

    BalasHapus

Proudly Powered by Blogger.